Semarak Kejuaraan Bulutangkis Ketua TP PKK Kota Pekalongan: Wadah Silaturahmi, Prestasi, dan Semangat Komunitas

Semarak Kejuaraan Bulutangkis Ketua TP PKK Kota Pekalongan: Wadah Silaturahmi, Prestasi, dan Semangat Komunitas

Kota Pekalongan — GOR Unggul Jaya menjadi saksi gelaran Kejuaraan Bulutangkis Ketua TP PKK Cup yang berlangsung dengan semangat kompetisi dan kebersamaan. Turnamen yang digagas oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan ini berhasil membuka ruang inklusif bagi masyarakat untuk turut serta dalam ajang yang sebelumnya hanya ditujukan bagi kader internal. Minggu, (20/7/2025).

Turut hadir dalam kesempatan ini Ketua TP PKK, perwakilan PBSI, jajaran pengurus PKK Kota Pekalongan, serta tamu undangan yang memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, yang lebih akrab disapa Aaf, menyampaikan bahwa tahun ini PKK membuka kejuaraan untuk umum, dengan satu syarat penting: peserta bukan atlet profesional, dan seleksi dilakukan langsung oleh PBSI berdasarkan kriteria yang jelas.

"Kami ingin memberikan wadah bagi masyarakat yang mencintai olahraga, bukan hanya bagi atlet. Partisipasi dari komunitas luas sangat luar biasa, dan kami berharap ajang ini menjadi motivasi untuk terus berlatih dan menjaga semangat,” tutur Aaf.

Turnamen ini tak hanya menjadi ruang silaturahmi, tetapi juga arena lahirnya prestasi dari wajah wajah baru yang selama ini tidak terekspos dalam kejuaraan resmi.

Total hadiah senilai Rp14 juta menambah semarak kompetisi dan mendorong peserta untuk menampilkan permainan terbaik mereka.

Salah satu sorotan dalam kejuaraan tahun ini adalah kiprah para juara yang sukses mengukir pencapaian mengesankan di tengah atmosfer kompetitif. Pada kategori Tunggal Putri, nama Silvia Mega Puspita dari BUFFA muncul sebagai juara pertama setelah menyuguhkan permainan yang tajam dan tenang. Di belakangnya, Aisyah dari peserta Mandiri tampil dengan determinasi luar biasa yang mengantarkannya ke posisi kedua. Dua posisi ketiga ditempati oleh Monita Handayani dan Luthfiyah keduanya menunjukkan bahwa gairah kompetitif masyarakat bisa tumbuh di luar jalur profesional.

Pada kategori Ganda Putri, pasangan Najla Ainun Hapsari / Faiz Amriyana dari BUFFA menjadi bintang lapangan berkat kerja sama yang solid, mengamankan gelar juara pertama. Tak kalah menonjol, Lena Juliana Mardiayana / Monica Avissa dari BAPERIDA/Bagian Hukum Setda menyajikan permainan rapi yang membawa mereka ke podium kedua. Sedangkan dua tim yang masing-masing meraih juara ketiga adalah pasangan Dian Adari / Febrianty Awiredjo dari peserta Mandiri dan Nur Afifah / Sarah Nabila dari BUFFA, yang menyemarakkan kompetisi dengan gaya permainan yang taktis dan komunikatif.

Seluruh laga, termasuk pertandingan final yang berlangsung ketat, menjadi bukti betapa ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga perayaan semangat komunitas.

Wali Kota menyampaikan harapan agar kejuaraan serupa dapat terus digelar secara rutin, dengan perbaikan dari penyelenggaraan tahun ini untuk menghadirkan kompetisi yang lebih semarak dan inklusif di masa mendatang.

“Tahun depan akan kita gelar lagi, dengan penyempurnaan sistem dan konsep agar bisa lebih meriah. Tapi nilai silaturahmi dan semangat masyarakat harus tetap menjadi yang utama,” pungkasnya.


(Tim Media Bagian Umum Setda Kota Pekalongan)